Episode III: Perkenalan Tokoh Utama dan Pendukung

Baca ini dulu Boss! EPISODE II: LEMBARAN PERTAMA
Agar cerita ini dapat dikategorikan sebagai sebuah cerita, maka dalam episode kali ini saya ingin memperkenalkan tokoh utama dan tokoh pendukung. Mengapa ? karena tokoh-tokoh itu begitu penting adanya di sebuah cerpen, novel atau pun cerita lainnya termasuk cerita saya yang absurd ini. Bukan absurd tapi cerita yang garing segaring-garingnya TAIK garing! Saya mengakuinya kok Boss.
Adalah tidak mungkin seorang penulis Mega Best Seller sekaliber Dan Brown nggak membuat tokoh utamanya si Robert Langdon. Seorang Joestin Gaarder nggak mungkin menjadi penulis novel filsafat terkenal jika tidak memperkenalkan terlebih dahulu seorang Sophie A sebagai tokoh utamanya. Tofi pun menjadi terkenal karena dikenalkan oleh Yohanes Surya dalam novel ilmiahnya yang berjudul “Tofi, Perburuan bintang Sirius.”
Oleh karena itu, saya ingin memperkenalkan tokoh utama dan pendukung, siapa tau jadi terkenal. Cekidot!!
--------
Bumi terus berputar pada porosnya menghasilkan siang yang penuh dengan dialektika dan malam yang indah tiada tara. Kehidupan kembali berlanjut di pesantren yang serba lika dan liku. Namun, saya melewatinya dengan elegan, layaknya seorang model yang  berjalan diatas karpet merah kebanggaan semua orang.
Setelah berkenalan dengan Faris, Joe dan Durahman atau Dudu, saya kembali memainkan peranannya. Yeah…
“Perkenalkan! Nama saya Ilham Ibrahim.”
Ilham Ibrahim

Joshhhh! Karena cerita ini pengalaman saya, maka sayalah sebagai tokoh utamanya. Yes!  
Ilham Ibrahim adalah seorang anak laki-laki absolute dan mutlak sebagai lelaki sejati bukan seorang gay bukan pula seorang pecinta wanita, dia lebih cinta alam, yaapss.. alam perempuan. Dia lahir dari rahim yang luar bisa indah yang pernah dibuat oleh sang Maha Indah. Terimakasih Emak!. Pertama kali dia berteriak dan menangis di muka bumi ini pada tanggal 13 Juni 1995 atau bertepatan dengan ulang tahunnya Koffi Anan (Mantan Sekjen PBB) yang ke 54.
Ilham memiliki postur tubuh yang nggak terlalu tinggi dan nggak terlalu pendek. Badannya nggak terlalu gendut dan nggak terlalu kurus. Kulitnya nggak terlalu hitam dan nggak terlalu putih. Raut wajahnya nggak terlalu ganteng juga. Kepribadiannya nggak terlalu keren dan nggak terlalu kece juga. Otaknya nggak terlalu pintar dan nggak terlalu bodoh. Dalam hal percintaan dan dunia menggombal, nggak terlalu romantis dan nggak terlau alay. Segi ekonomi pun nggak terlalu kaya dan nggak terlalu melarat. Ilham rajin ibadah namun nggak terlalu sholeh. Rambutnya nggak terlalu lurus tapi sangat berantakan seperti sarang tawon di lembah amazon haha. Terus, kalo semuanya “nggak terlalu” makhluk seperti apakah Ilham Ibrahim itu ????
Oke, cukup.. itulah perkenalan singkat dengan tokoh utama kita yang mungin di lain episode akan ada yang ditambahkan atau mungkin berbeda dengan sifat Ilham secara umum yang telah disebutkan diatas. Sekarang, saya ajak anda, anda dan anda semua untuk berkenalan langsung dengan tokoh pendukung kita yang telah memberikan sumbangsih yang tak terhingga bagi saya berupa paradigma, pemikiran, perilaku, keadaban, ilmu, loyalitas, persahabatan, nasionalisme, kebohongan, kejujuran, keindahan dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan disini karena otak saya tebatas.
Tanpa panjang lebar, yuk kita kenalan dengan mereka…

“Hallo, Nama saya Nuriel Rajab..”
Nuriel Rajab, si Pittbull

Nuriel rajab Habibullah adalah seorang anak laki-laki sejati seperti saya. Dia lahir dan besar di kota kembang, Bandung. Sebenarnya, kelahiran dirinya sendiri adalah sebuah malapetaka bagi keluarga besarnya. Bagaimana tidak,  Orang tua Nuriel Rajab menginginkan seorang putri atau anak perempuan yang lahir. Ehh malah anak gendut, tembem, nakal, cengos tapi sedikit gokil yang lahir. Namun, apa daya dan upaya untuk menolak kekuasaan sang Pencipta.
Nah, ternyata nama “Nuriel” itu sebenarnya disiapkan bagi seorang perempuan yang pada awalnya ialah “Ennur” (anak Bi Wati hahaha). Karena Ibunya ketika memilih, menimbang dan memutuskan untuk memberikan nama kepadanya, dia melihat sebuah konser musik Band asal Bandung  di salah satu televesi swasta di Jakarta, maka jadilah “Nuriel” yang dinisbatkan kepada “Ariel.”Ibunya selalu berdoa memohon kepada Yang Maha Memutuskan agar kelak, anaknya bisa menjadi seperti Ariel ini.
Sayangnya, bukan nama Nuriel ataupun Ariel yang dipakai ketika dia di Pesantren untuk memanggil jiwanya. Tapi, dia mempunyai nama yang amat sangat special terkhusus untuk dirinya sendiri. Yaaa.. saya dan semua kawan satu angkatan memberikan sebuah nama yang indah dan anggun kepadanya.  Kami memberikan nama panggilan Pittbull atau terkadang bulldog atau mungkin nama sejenis anjing lainnya. Ingat! Ini bukan mitos tapi fakta.
Nuriel Rajab Habibullah. Dia adalah teman terdekat dan sangat dekat dengan saya hingga 5 cm dari rumah. Memiliki perilaku yang sangat aneh dan tidak ada duanya di dunia ini, kalo ada yang seperti ini, saya kasih uang 200 juta atau gantung saya di monas! Dia terkadang lucu, terkadang gokil, terkadang absurd dan seringkali GARING! Tapi hanya Nuriel yang bisa menggabungkan antara unsur kegaringan dan unsur kegokilan menjadi sebuah senyawa sempurna yang bisa ia kembangkan menjadi sebuah keLUCUan yang amat sangat. Ini bukan mitos tapi FAKTA!
Ada sebuah tanya dari hati yang paling dalam. “Apakah Nuriel itu Baik ?” Sebentar! Ini sulit untuk dituliskan men. Oke, agar lebih mudah mari kita beranjak ke definisi “Baik”. apa pengertian Baik ?? kalo kita melihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Baik adalah “baik /ba·ik /: elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dsb)”.. sudah paham ? jadi, menurut saya (saya Objektif nih), Nuriel ini belum bisa dipandang baik! Hahahaha sekali lagi ini bukan mitos tapi fakta yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Mengapa Nuriel tidak bisa dipandang sebagai orang yang baik ?? Sederhana saja,  karena dia bukan Rasul yang ke 26. sekali lagi, ini bukan mitos tapi FAKTA.

 “Gua! Akbar! Istiqlal!”
Akbar Istiqlal

Akbar Istiqlal dari Bogor. Dia adalah primadona bagi setiap perempuan yang bernapas di kerak bumi yang hina ini. Selama 1,5 Tahun dia satu kamar dengan saya ketika di Pesantren. Artinya, saya telah mengetahui seluk beluk, perilaku, karakter bahkan rahasia dirinya sendiri pun yang bisa menjadi alat kampanye hitam di kemudian hari, saya tau! Makanya, jangan macam-macam dengan Ilham Ibrahim eeaaaaaa Be! Haha
 Akbar Istiqlal mempunyai kemampuan memimpin yang luar biasa hebatnya bak Imam Khomeini memimpin Iran. Saya selalu ingin menjadi seperti dirinya dalam hal memimpin. Akan tetapi, kelemahannya adalah dia tidak mau untuk dipimpin, mungkin karena ego yang menggebu-gebu dalam dadanya. Seringkali, dia mengelak atau pun enggan untuk melaksanakan apa yang sudah menjadi tugas dari sang pemimpin. Bingungkan ? Mikir kampret! Hahaha
 Abe dan Salabe adalah nama lain dari Akbar Istiqlal. Dia sangat special bagi saya. Dia yang paling banyak memberikan sumbangsih pemikiran dan harapan kepada saya seperti halnya seorang Ibnu Rusyd dan Ibnu Sina yang telah memberikan sumbangsih yang tak ternilai oleh materi apa pun kepada peradaban Barat sehingga melahirkan renaissance. Dengan kata lain, saya telah melakukan “renaissance” akibat dari peran yang telah dilakukan oleh Akbar kepada saya.

“Nama saya Luthfi Riyadhi, asal Bandung.. Cimaung!”
Luthfi Riyadhi

Sama seperti Akbar Istiqlal, Luthfi Riyadhi dari Cimaung, Bandung, juga satu kamar dengan saya selama 1 tahun 4 bulan 3 minggu 5 hari 21 jam 38 menit dan 56 detik (dibulatkan menjadi 1,5 Tahun).. pria unik ini sangat lincah seperti katak diluar tempurung. Perawakannya yang tenang, disiplin tinggi tapi kadang ceroboh dalam mengambil sebuah tindakan. Perlu kalian ketahui, dia sangat terobsesi dengan Pramuka..
Luthfi Riyadhi.. si Matsunaga.. Ufi.. dialah yang paling banyak menyandang sebuah nama samaran.. pernah suatu ketika dia menyarankan agar dinamai “Bieber”. Saya nggak tau apa alasannya dia menginginkan nama itu tapi yang pasti mungkin dia adalah fans beratnya justin biber hahaa. Namun, apa yang terjadi ? hanya dirinya yang menyebutnya Bieber. Sungguh nggak laku. Malah dia dipanggil “Upret”. Sebuah nama yang cukup HINAAAA haha
Kalo boleh jujur, saya sangat bangga dan nggak menyesal bisa menjadi kawan yang baik bagi Luthfi. Dia orangnya baik tapi… sangat baik.

“Assalamualaikum, Namaku Fadli asal kuningan”
Fadly si Aki

Yeaaahh sekarang kita akan berkenalan dengan sahabat saya, “si Jenius didikan alam”. Bukan main jeniusnya, saya pernah berpikir kalo orang yang shaleh itu cendrung berkolerasi negative degan kecerdasan.. saya juga pernah membaca sebuah artikel yang dipublikasikan di Personality and Social Psychology Review yang menunjukkan bahwa rata-rata orang yang religius memiliki kecerdasan yang lebih rendah. Miron Zuckerman dan Jordan Siberman dari University of Rochester dan Judith Hall of Northeastern University adalah yang melakukan studi tersebut.. karena menurut mereka “orang-orang religius itu cenderung kurang analitis dan selalu berpikir cepat.”
Tetapi apakah dia 100% benar dengan penelitiannya yang menyebutkan orang religious itu rendah kecerdasannya ?? oh salah! Salah besar! Mengapa saya berani menyalahkan penelitian mereka ? yaa karena kalian memang luar biasa.. saya mempunyai bukti fisik dan empiric yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah bahwa ternyata hasilnya adalah justru yang religious semakin besar IQ apalagi SQ-nya.. salah satu contohnya yaa Fadli, si Jenius didikan alam.. Ini bukan dongeng di siang bolong tapi fakta. Orang akademisi harus dan selalu berbicara fakta dan saya telah memberikan faktanya.. oleh karena itu, dia diberi nama "Aki".
Memang, Tuhan tidak menciptakan makhluknya dengan sempurna agar tidak menantang kesempurna-Nya. Meskipun Fadli adalah yang paling religious sekaligus cerdas, namun dia memiliki kekuarangan yang mampu menghancurkan spesiesnya, habitatnya bahkan keturunannya.. mengapa ? karena dia sangat takut dengan WANITA! Yaa sekali lagi wanita.. dia menderita Venustraphobia atau takut terhadap perempuan hahaha

“Salam Kenal, nama saya Aulia Hilman.. Piss”
Otan zaman modern, kebenaran evolusi

Ketika saya pertama kali bertemu dengan pria kurus nggak ketulungan ini, intuisi saya berkata kalo dia adalah seorang anak pengecut di pinggir jalan. Ternyata, intuisi saya ini benar juga hahaha.. bagaimana tidak, dia sangat senang jika berada di luar kamar terus berjalan-jalan bebas di samudra yang dipenuhi dengan kendaraan roda dua dan empat.. “memang, dia sangat ingin menjadi gembel.”
Tapi, bukan hanya itu yang membuat geli bagi saya.. ketika Aulia memakai kaos Bonek Mania (Supporter Persebaya) yang harganya bisa Rp. 50.000/kodi yang dijual di pedagang kaki lima terdekat, tanpa ada hujan, angin, petir, tsunami, gempa bumi dan segala jenis bencana alam lainnya, dia malah diberi gelar sebagai Aulia Hilman si “Bonek.”oleh para jumhur ulama. WHAT THE FUCK! Hahaha
Ah, itu lain masalah.. yang saya kagumi darinya adalah dia memberikan penekanan tentang arti setia kawan. Meskipun dia kadang kala mengkhianatinya haha tapi kerenlah. Dia adalah seorang yang kalem, terkadang banyak cewek- cewek yang meneriakinya dengan sangat manja seakan-akan berkata “Godain aku dong!” tapi apa yang terjadi ? Bonek hanya mengabaikannya! Bonek hanya bersikap dingin! Bonek hanya berjalan saja tanpa punya dosa kepada Tuhan yang Maha esa yang telah menciptakan dirinya dan orang tuanya dan seluruh bangsa Indonesia hahaha manusia aneh!
Orang seperti ini. Terkadang bijak. Pernah suatu ketika dia berkata kepada saya, sampai hari ini saya mengingatnya dengan baik “Bersikaplah terbuka pada orang tua, yang saya takutkan adalah ketika orang tua kita tiada, siapa yang akan bersama kita ?” itu pukulan Mike Tyson yang sangat telak di hati sanubari saya. Boneklah yang selalu menasehati saya tentang peran orang tua, semoga di menjadi motivator yang baik.. aamiin jadi ketua Slankers juga J

“Bro.. Bro.. Nama Uka.. Fikri Azizi, Umak sendiri ?”
the Founding father of alayism-selfiesm

Kalian dengar ? kalian liat ? kalian rasakan ? bagaimana ?! Yaa Muhammad Fikri Azizi putra sulung dari pasangan Asop dan (….) ini sangat ALAY! Perkenalan saja memakai kata alay. Uka (read: Aku), Umak (read: Kamu). Oleh karena itu, saya sebagai tokoh utama yang objektif melihat dia itu seperti penggagas alayisme di negeri ini!
Jika dilihat dari historicalnya, istilah “alay” kepanjangan dari anak lebay atau anak layangan, muncul ditujukan terhadap anak-anak remaja yang norak, kampungan dan lebay. Tetapi belakangan, kosakata alay mengalami perluasan makna. Bukan hanya anak-anak remaja yang gayanya kampungan, norak dan lebay saja, kata alay kini sudah melebar ke arah fashion, bahasa atau tulisan dan juga pose saat berfoto. Narsisme-selfieme.
Jadi, pesan saya untuk Fikri, janganlah terlalu alay Boss. Ingat diri, ingat orang tua. Haha yaa Sekali lagi Tuhan memberikan bukti kalo manusia itu nggak ada yang sempurna. Buktinya, Fikri meskipun dia alay, lebay, najis, cuuih jijik, namun jangan salah men, dia sangat pinter. Tanpa belajar pun dia bisa mengisi seluruh soal dengan benar! Saya juga nggak mengerti dan tidak bisa ditangkap secara rasional.
Ada hipotesa begini.. “Seorang anak yang rajin belajar, dia akan pintar.” Dari hipotesa itu, menghasilkan sebuah hukum kausalitas.. jadinya begini “Jika seorang anak rajin belajar, maka dia anak pintar. Jadi, jika seorang anak nggak belajar, maka dia tidak akan pintar.”
Al Ghazali benar! Katanya “Kausalitas tidak selalu 100% benar.” Sekali lagi! Hukum kausalitas bisa dipatahkan oleh bukti yang real, empiric dan secara fisik, fakta adanya. Adalah Muhammad Fikri Azizi yang sejak kecil dibuang orang tuanya ke Padaherang membuktikannya. Dia tanpa belajar, tanpa membaca buku pelajaran dan kerjaannya cuman tidur dengan gaya hidup yang hedonistis ini mampu mengerjakan semua soal dengan benar dan tepat sasaran! Keren. Sampai sekarang ini menjadi misteri bagi saya. Dukun mana yang dia datangi sehingga bisa seperti itu? DUKUN GUNTUR BUMI-kah ? hahaha


“Kenalin! Gu..gu.. gua Rizal”
Anak haram, bukan halal

Anjing! Sebenarnya saya nggak mau memasukan manusia paling langka di bumi ini. Tapi karena spesiesnya yang semakin mengkhawatirkan dengan sangat terpaksa saya memasukannya. Itung-itung sebagai figuranlah atau sebagia mas “anca” dalam cerita ini. Hahaha
Rizal si manusia langka.  Dalam ilmu ekonomi dikatakan, “Barang langka atau antik cenderung lebih mahal karena keeksotisannya.” Oh Shit! berarti memasukannya si “Gegep”—panggilan akrabnya— secara tidak langsung saya telah mengkhianati ilmu pengetahuan yang anggun.
Coba kalian perhatikan dengan seksama dan jawab pertanyaan saya dengan jujur dan bersikaplah objektif layaknya komentator bola. Oke, mulai pertanyaannya:
-         1.  “Apakah Rizal ini langka ?”
Saya jawab! Sangat langka. WHO mencatat ada 4 spesies di dunia ini.
-          2. “Apakah Rizak ini mahal ?”
Demi Neptunus! Dia sangat murah bahkan tanpa harga pun orang pikir-pikir dulu.
-          3. “Apakah Rizal ini eksostis ?”
Yassalam.. Yassalam.. mungkin kalian bisa menilainya sendiri.
Sangat nggak bijaksana jika hanya menceritakan kejelekannya tanpa kebaikannya. Namun, ketika saya mencari-cari apa yang baik dari si Rizal ini ternyata NIHIL. Tapi, setelah sekian lama saya merenung dan berpikir akhirnya saya mendapatkan semacam pencerahan dari dewi Athena hahaha.
Rizal Wildan Fauzi dari Bogor. Saya memandang makhluk yang satu ini sangat setia kawan men. Dia yang memberikan penjelasan yang amat gamblang tentang apa itu makna Nasionalisme dalam sepak bola. Hampir semua di penjuru dunia ini nggak bisa menjelaskan secara jelas tentang korelasi nasionalisme dan sepak bola kecuali si Gegep.
Gegep pernah bercerita kepada saya, dia mengatakan “Di Indonesia, sepak bola lahir karena rasa nasionalisme. Rasa yang akan terus dirindukan oleh semua orang yang menyukai sepak bola di Indonesia. Di Indonesia sepak bola memiliki darah yang suci, darah nasionalisme, bukan yang lain. Rasa kedaerahan ada untuk menunjukkan begitu beragamnya masyarakat Indonesia. Meskipun lahir dari banyak tempat, tim-tim sepak bola Indonesia selalu memakai kata Indonesia dalam namanya, untuk membuktikan, tim-tim itu semua merupakan bagian dari Indonesia. Bhineka Tunggal Ika! Hanya Indonesia yang memiliki keberagaman ini. Belanda dan Jepang tidak memilikinya. Sepak bola di Indonesia, lahir dan ada untuk nasionalisme! Inilah kultur kita!”
Makasih GEP!

“eh Broo, nama saya Irfan”
Teknologi Irfanisme Lebih Enak (TILE)

Irfan si manusia IT yang lalu ditafsirkan menjadi TILE (Teknologi Irfanisme Lebih Enak, saya nggak tau maksudnya dan sejarahnya seperti apa haha). Dialah yang berjasa dalam pembuatan blog saya ini. Dia manusia yang baik hati, suka menolong dan berjuang menegakan khilafah Islamiyah. Tapi, perlu kamu ketahui, Irfan. Khilafah itu nggak mungkin ada!
Ah tentang Khilafah nggak penting untuk dibahas disini, yang lebih penting membicarakan “Tile”.. Irfan lahir dari keluarga yang Sakinah Mawadah Warahmah. Sampai-sampai saya kaget ketika mendengar percakapan ibunya dengannya. Ah seperti seorang teman saja. Keren.
Membicarakan kejelekan Tile sangat sulit karena saya kekurangan Informasi yang actual, tajam, terpercaya. yang pasti dia kadang baik sebaik malaikat tapi dia kadang jahat sejahat-jahatnya setan. Bahkan, katanya ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa setan yang menggoda Nabi Adam pun kalah jahatnya dengan seorang Irfan yang ketika kejahatannya mencapai puncak kejayaannya hahaha makanya hati-hati yaa dengan makhluk yang satu ini.

“Nami aingss Yatna al Kaafiruun”
OMG hellllllow!!

Datang dari tempat terpencil namun memiliki keinginan yang besar. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Yatna yang kesepian. Alhasil, pesan saya untuk Yatna: Teruslah kejar mimpi anda untuk mendirikan distro “SukhoiPride” semoga sukses dan kalo sukses LUPAKAN SAYA! Supaya seperti di sinetron-sinetron kampret itu hahahaa
Yatna Al Kaafiruun adalah manusia seni. Seninya begitu mengalir dalam darahnya. Seni music, graffiti, dance bahkan Joget ala Bisma Smash pun dia bisa. Jantungnya saja seperti pedal yang terus diinjak-injak oleh drummer indie band. Kalian harus tau, wajahnya saja seperti sound yang terus mengeluarkan suara serak.

“Nama Aku itu Imam atau Ucup yak ? ahaa! Saya tau, nama saya Damier Fauzi. Salam kenal”
Muncul lagi manusia langka bin unik bin jahannam bin haram bin abdul qadir jailani, hadeuuuuuh! Ucup dari Kawali, Ciamis. Meskipun mempunyai tampang yang sangat biasa-biasa saja, namun ketika persoalan masalah cewek, wanita, perempuan dll dialah masternya.

“Nama saya Umar maneeh!”
Sebut saja dia sebagai Dewa Judi dari Majalengka. Umar dengan tampang yang kalem terkadang seredeg ini sangat gokil. Bukan karena seni bergokilnya tapi karena bakat alamiah yang diturunkan dari nenek moyangnya. Warisan yang sempurna dan patut kita jaga bersama-sama.

 “Nama Aku Ikmal Mumtahaen, asal Padaherang.. heee”
Tokoh pulsa yang satu ini memiliki hati seperti seorang ibu yang baru melahirkan anak pertama. Garang untuk kedamaian. Setiap pengorbanan yang dia lakukan selalu tulus, jujur, ikhlas dan saya sangat menyukainya. Maaf kata “menyukainya” jangan ditafsirkan secara sempit eaaaaa hahaha

“Woy Bro, nama Gua Taufik Ajiz dari Kota Banjar.. mari”
Taufik. Sangat terobsesi dengan jepang dan kisah teori konspirasi.

“Namaku Dzikrii, kemarin aku lihat ada temanku matii, aku jadi patah hatii.”
Saya pikir dia manusia aneh yang tidak perlu dibahas. Manusia yang dingin.

“Saya Mahdy dan melody”
Mahdy Muhajir Amry adalah manusia unik. Dia bisa menirukan berbagai suara yang ketepatannya mendekati 92%. Mulai dari suara Anang Hermansyah, Ariel Noah, Michael Buble sampai Pengasuh Pondok Pesantren.. hahaha

“Nama saya Ajus.. eh Agus Bro!”
Mau Ajus kek, mau Agus kek saya nggak peduli! Dia anak keagamaan namun ahli dalam bidang mekanika motor. Tuhaaaan! Hidup ini memang penuh teka-teki berikanlah kami Cleunya agar bisa melewati terowongan kehidupan ini yang gelap.
Agus, dia dari Cimaragas, Ciamis. Pria yang paling rapi diantara semua pria yang menghuni asrama Asy Syafii ini sangat menyukai motor. Mungkin dirinya sendiri juga lupa kalo selama ini dia hanya mencintai motornya. Kasian L
Dan tokoh pendukung lainnya yang telah memberikan sesuatu yang amat sangat berharga bagi saya, mereka adalah: Iqbal Syahid Umar, Ayi Hambali, Akhsani Taqwim, Ari Purnama, Azzam, Seher Bolong, Dadan, Midun, Tedi, Faris, Joe, Ridwan Maulana, Ridwan Malik, Ridwan nur Arifin, Momo, Bolang, Pahpoh, Fadhil, Abeng, Fuad, Erwin Gunawan, Dudu, dkk yang nggak kesebut jangan marah eaaa haha
Kalo ada informasi atau data diri anda yang tidak sesuai, hubungi saja kontak ini 085723431310 (Ibromania fans club)
Akhir kata, saya menunggu penilain anda, anda semua tentang saya! Hahaha


“jadilah manusia angka. Karena, pembulatan satu point dalam kurs dollar membuat kita rugi besar.” (Ilham Ibrahim)

5 comments: