Review Singkat Syaikh Abu Janda vs Felix Siauw



Secara pribadi saya tetap mendukung Abu Janda, mendukung dirinya untuk tetap menyeruakan perdamaian, anti diskriminasi, dan tetap menggaungkan toleransi. Biarkan para pencaci hanya mencaci, karena itu yang bisa mereka lakukan. Tetaplah bersama barisan Banser menjaga keutuhan NKRI harga matiiiiiiiii, jangan biarkan negeri ini dikuasai kaum sparatik. Ada pengajian bubarkan, gak ada pengajian ngudud barengan. Sesederhana itu.

Akan tetapi sayanganya banyak yang terkagum dengan Felix Siauw semalam. Sekaligus banyak yang mencaci al-Mukaram Abu Janda. Kalau boleh objektif, Abu Janda jelas lebih lama masuk Islam daripada Felix Siauw. Felix hanya 15 tahun, sementara Abu Janda sudah sejak lahir diadzani oleh keluarganya, artinya sudah lebih dari 15 tahun dirinya beragama Islam. Tentu saja secara ilmu agama Abu Janda lebih seniiooor dari Felix Siauw.

Felix itu siapa sih cuman mualaf yang kebetulan jago bicara, secara ilmu jelas Abu Janda yang lebih matang, lebih luthu juga. Omongan Abu Janda juga lebih berpendidikan, mendalam, sistematis, dan berfilosofis tinggiii. Felix mah apaan cuman baru masuk Islam udah sok-sokan bicara tentang Islam. Lihat dong Abu Janda, sejak lahir sudah Islam, ilmunya luas, otaknya ensiklopedik, walau kadang keblinger ya gapapa, kan senior, senior mah bebas. Maka dari sini tidak salahlah Banser lebih memilih Abu Janda daripada Felix sebagai trend setter.

Kalo Felix lebih jago gunain dalil daripada ustadz kabiiir Abu Janda, yaa itu karena Felix baru masuk Islam. Kamu taulah gimana tabiat norak orang yang baru hijrah, dikit-dikit dalil, dikit-dikit neraka. Abu Janda ini sejak lama masuk Islam, jadi gak perlulah bagi dia pake dalil-dalil segala. Sejak di luar kepala Abu Janda sudah paham dalilnya, lha wong sudah lama beragama Islam kok, Felix mah baru bentar. Jadi kalau membandingkan keduanya laksana membandingkan Jonru dan Quraisy Shihab, tak ada gunanya.

Karena itu kesalahan besar Karni Ilyas mengundang Felix Siauw, sebab di antara keduanya tiada setara. Kalo boleh usul nih bang Karni, harusnya Felix Siauw diganti dengan ust Abdul Somad atau ust Adi Hidayat. Ini baru setara. Abu Janda sudah sejak lama masuk Islam, begitu pula dengan ust Abdul Somad dan ust Adi Hidayat. Itulah alasan logis mengapa Abu Janda enggan mengeluarkan dalil karena lawannya hanya muslim ecek-ecek macam Felix Siauw.

Semoga TV One tidak pernah bosan mengundang syaikh Abu Janda, dan Abu Janda juga berkenan mengisi tausiyah yang adem, berbobot, demi kebhinekaan, yah walau sesekali kepleset lidah gapapa, namanya juga orang kampung yang kebetulan tenar karena paling (((berani))) ngehujat ISIS di yutub, jelaslah grogi. Kamu juga kalo pertama kali masuk tivi, ditonton jutaan orang, sudah pasti sulit menguasai diri, jatuhnya grogi. Apalagi Abu Janda yang ilmunya seluas samudeeeraa itu.

Nah terakhir nih sebagai kesimpulan dari curhatan saya. Kepada mas Abu Janda, sebelum antum mengisi kajian atau diskusi tentang Islam dan bicara tentang Islam, saya sarankan antum mondok dululah minimal empat tahun, supaya KEGOBLOKANMU tidak terulang. Sebagai muslim yang sama-sama sejak lahir sudah beragama Islam, saya malu ada seorang muslim yang GOBLOKnya minta ampun macam kau!!!

3 comments: