Dapur itu Kekal!


Perempuan hanya dibolehkan menggerus garam pada cobek di sudut dapur yang kekal.

Coba-coba rengek minta kabur dari dapur yang eternal.

Biarpun teriak pada ujung pagoda dapur adalah fana.

Suara lengking kau bak nisan berlalu. Laki-laki abai. Peduli tak ada.

Kau itu bukan tepung terigu atau cabe busuk yang merosot harganya sehingga harus ditolong.

Jerat norma-norma itu tegas kalau dapur bagimu abadi.

Hapuskan bayang-bayang celoteh di puncak perguruan tinggi.

Apa yang berharga pada anganmu ini selain separuh ilusi?

Kau seorang calon emak mana boleh damba keluar dari dapur yang kekal.

Perempuan itu kalau tak di dapur, tak perempuan.

Kau, perempuan, seperti warna dunia dalam mimpi Yeremiah.

Perempuan bekerja, Tuhan tertawa.



*Puisi satire ciptaan Ilham Chayangsllcmaqmulopp Ibrahim.

No comments