Puisi Untuk Negeri yang Ngeri


Rupiah semakin melemah, merangkak bagaikan bayi yang baru mengenal musibah, semuanya karena para bedebah, yang selalu membuat peraturan dan kebijakan sampah!

Melemahnya rupiah atas dollar, rakyat kecil menatapnya dengan tatapan nanar, karena bagi mereka ini tidak bisa dinalar, semoga para bedebah semakin sadar, bukan malah berkelakar!

Bagi sebagian orang jatuhnya rupiah sebagai rezeki, karena mereka mempunyai simpanan dollar di luar negeri, namun berbeda dengan rakyat pribumi, yang harus gigit jari tanpa berseri!

Selain itu, pengusaha kelas kakap akan untung, biaya produksi mereka tidak akan buntung, sementara hasil produksinya bisa untuk ditabung untuk membiayai para penasbung!

Bagaimana bisa mereka untung, Bung ? Yaa, karena selisih kurs dollar terhadap rupiah itu menjadi lumbung! Namun, bagi pengusaha tempe semakin menggantung, sebab tiada untung!

Pengusaha tempe akan menemukan kesulitan yang sangat tinggi, atau kemungkinan mereka akan angkat kaki, meninggalkan hal yang tak pasti, bila dollar terus naik tanpa henti!

melemahnya nilai tukar rupiah melahirkan dua sisi kehidupan yang bertolak belakang, ada yang tersenyum mengembang, ada juga yang kehilangan senyumannya yang panjang!

Apakah rupiah akan terus begini ? apakah pemerintah sedang memikirkan solusi ? apakah mereka akan melunasi janji ? ah, mereka hanya sibuk mengkriminalisasi, para penghukum korupsi!

Apalagi yang kita harapakan dari rezim ini ? seharusnya mereka lakukan tindakan berani! Seperti Soekarno yang mengusir para penjajah negeri atau seperti Soeharto yang dulu menerapkan Tigh Monetary Policy!

Dasar rezim bajingan! Makanya, jangan berharap banyak pada tindakan yang mereka lakukan, karena si doi jadi Presiden secara kebetulan hasil pecintraan yang dibuat media bayaran!

Dulu semua orang menganggapnya sebagai Presiden yang sederhana, namun kini mata mereka terbuka, bukan hanya sosok sederhana yang ada, namun hanya sosok boneka yang diatur oleh Ibu beranak dua!

Hahaha!

2 comments: