Apakah Islam Mundur ?

Katakanlah, Islam saat ini lain dengan Islam di abad ke 7 sampai dengan abad ke 12. Islam yang dulu begitu maju dari berbagai dimensi. Pasti kita semua pun tau, bahwa Islam maju dari sector ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, seni, budaya dll. Sehingga cukuplah kesaksian yang diberikan oleh Marshal Hodgson dalam karya monumentalnya, The Venture of Islam, yang mengatakan bahwa Baghdad merupakan bintang cemerlang di semua gugus kota yang ada di planet bumi saat itu.



Kemajuan Islam di era abad pertengahan dirasakan oleh masyarakat Eropa. Oliver Leaman menggambarkan kondisi kehidupan umat Islam ketika itu, dia menyatakan "Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, tehnik dan matematika. Ia mirip seperti posisi Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada.”

Betapa hebatnya Islam di era abad pertengahan, membuat panglima Atheist dunia sekaligus Bapak Evolusionis Modern, Richard Dawkins menyatakan bahwa “All the world's Muslims have fewer Nobel Prizes than Trinity College, Cambridge. They did great things in the Middle Ages, though.” Dari “kicauan” Dawkins ini, setidaknya terdapat dua kesimpulan yang bisa diambil. Pertama, Dawkins mengakui bahwa Islam di era pertengahan sangatlah maju, berjaya dan menjadi “jalan tol” ilmu pengetahuan. Namun yang Kedua, Dawkins melihat Islam di era saat ini yang sangat minim mendapatkan hadiah nobel yang jauh berbeda dengan Islam yang dulu.

Hal ini sebagai kritikan pedas bagi umat Islam yang datang dari “penyambung lidah”nya Charles Darwin. Sehingga, mau tidak mau, suka tidak suka, akan ada orang yang meyimpulkan bahwa Islam saat ini mengalami kemunduran. Dengan demikian, Umat Islam saat ini masih dalam fase “Dark Ages” seperti Eropa di abad pertengahan. Jika dulu Islam itu bercahaya diantara kegelapan, sekarang Islam gelap diantara cahaya.

Nah, dari kesimpulan itu, akan memunculkan sebuah sugesti negative yang terpatri dalam dada seluruh umat Islam. Umat Islam sendiri pun akan mengakuinya kalo Islam saat ini mundur. Sehingga tidak salah jika pelajar-pelajar muda Islam tidak lagi bangga dengan keislamannya, tidak jadi Muslim fundies dalam mencari ilmu atau pun ada kemungkinan kecil mereka akan meninggalkan keislamannya.

Berangkat dari kegelisahan itu, saya ingin mencoba untuk mematahkan kesimpulan yang menyatakan bahwa bahwa Islam saat ini mundur. Sekarang pertanyaan adalah “Apa itu kemunduran ? Apakah Ciri dari kemunduran ? apakah Islam saat ini memang benar-benar mengalami kemunduran ?”

Kemunduran adalah antonim dari Kemajuan. Maka, jika ingin melihat “kemunduran”, terlebih dahulu kita harus mengetahui ciri-ciri dari “kemajuan”. Nah, Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila memiliki ciri-ciri:  Pendapatan per kapita penduduk tinggi, Penduduknya lebih banyak bekerja pada sektor industri daripada pertanian, Ekonomi ekspornya tidak bergantung pada produk primer serta Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi bergerak cepat.

Oleh karena itu, suatu negeri atau wilayah dikatakan mundur apabila ciri-ciri yang diatas tidak ada atau tidak terpenuhi. Menurut IMF dan Bank Dunia, model Negara-negara maju seperti Jepang,  Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda, Potugal, Spanyol, Amerika Serikat dan Inggris.  

Akan tetapi, standar kemajuan yang telah disebutkan diatas itu hanyalah kemajuan pada bidang materil. Sehingga menurut Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi “Kemajuan itu harus dilihat dari dua aspek fundamental. Material dan immaterial. Boleh jadi secara materi bagus, tapi tidak secara immaterial atau sebaliknya.”

Beeeeeuh! Dari pernyataan Gus Hamid ini, saya mendapat “illuminati”. Secara sederhana, pada dasarnya kemajuan sebuah negeri, bangsa atau Negara yang maju secara materil, mereka ingin meraih pula kemajuan secara immaterial. Sebab, menurut saya, kemajuan secara immaterial adalah tujuan akhir dari kemajuan secara material.

Artinya, kemajuan materil seperti: pesatnya pertumbuhan ekonomi, canggihnya teknologi, warga negaranya bekerja di sector industry dan pendapatan perkapitanya tinggi adalah ingin meraih kemajuan secara immaterial seperti bahagia, senang dll. Anehnya, Negara yang maju secara material cenderung tidak bahagia atau tidak maju secara immaterial. Ada juga Negara yang berkembang namun maju secara immaterial.

Saya ingin membuktikannya.

Jepang adalah Negara yang maju. Jepang adalah negara yang telah memenuhi syarat sahnya dikatakan sebagai Negara maju. Di tahun 2014, Pendapatan perkapita Negara Jepang tergolong sangat tinggi, yaitu: US$ 35.143. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya US$ 4.700. belum dari segi pembangunan dan teknologinya yang pesat. Sehingga tidak salah orang menjulukinya sebagai “Macan Asia”.

Akan tetapi, dari kemajuannya itu, menjadi bomerang bagi warga negaranya. Semua orang tau kalau Jepang adalah Negara yang paling tinggi tingkat bunuh diri, yang disebabkan oleh stress. Bahkan saking canggihnya teknologi di negara itu membuat banyak anak mudanya merasa tidak berguna lantaran seluruh hal difasilitasi oleh mesin dan komputerisasi. Ini membuktikan bahwa Jepang sebagai Negara maju secara material namun tidak secara immaterial.

Jepang dengan mayoritas penduduknya musyukyo atau tidak beragama (Atheist) dan menganut agama Shinto itu ternyata tidak dapat membuat kepuasan batin, kebahagiaan rohani kepada para penganutnya. Seharusnya, Agama-agama yang ada di Jepang mampu untuk membuat kebahagiaan dalam rohani juga seharusnya manusia yang tidak beragama atau atheist di Jepang mampu menjadikan Negara itu sebagai Negara yang maju secara immaterial. Tapi faktanya ? TIDAK!

Selain Jepang, ada juga Negara Prancis. Siapa yang tidak kenal dengan Prancis ? Negara yang indah, pusatnya para seniman, penyair, sastrawan, desaigner, arsitek berkumpul disana. Dari segi pendidikan, tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Apalagi, dari segi pendapatan perkapitanya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Teknologinya pun terdepan bersama dengan Negara maju lainnya.

Akan tetapi, sekali lagi ini membuktikan bahwa Negara maju secara material tidak selalu maju secara immaterial. Menurut survei yang dilakukan Nielsen bahwa Wanita Perancis yang terkenal kecantikannya ini ternyata ada dalam urutan keenam untuk wanita yang sering mengalami stress. sebanyak 65 % wanita negeri asal pesepakbola Zinadine Zidane ini mengaku mengalami stress. Diurutan kelimanya, sebanyak 66% wanita di Spanyol mengaku stress. Padahal, kita semua tau Spanyol adalah Negara maju dari pendapatan perkapitanya.

Dari segi keyakinan, di Prancis berdasarkan pendapat Chatolic world News bahwa agama Katolik adalah agama yang paling banyak diminati dan 31% orang perancis tidak percaya adanya Tuhan atau atheist. Well, sekali lagi ternyata katolik dan Atheist tidak bisa membuat Negara Prancis bahagia, malah semakin banyak orang yang stress. Apakah ini merupakan bukti bahwa Negara yang maju secara material tidak selalu maju secara immaterial ? YA!

Sebaliknya, Indonesia adalah Negara yang berkembang, pendapatan perkapita yang seadanya, pengangguran yang begitu tinggi, teknologi yang tertinggal jauh dari negra lainnya, tingginya angka kelahiran dibandingkan kematian, pendidikan yang belum merata dan segala deretan yang tidak termasuk dalam kategori Negara maju.

Akan tetapi, mengutip dari situs relokasi Movehub yang menggunakan data dari Happy Planet Index (HPI), sebuah pengukuran global kesejahteraan yang berkelanjutan menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang tinggi tingkat kebahagiaannya. Sedangkan Negara yang paling tidak bahagia adalah Russia dan Negara-negara di Afrika. Dan Anehnya Negara maju seperti Amerika Serikat tidak masuk 20 besar sebagai Negara yang paling bahagia.

Indonesia dengan mayoritas penduduknya 88% menganut agama Islam –Negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia— adalah Negara yang bahagia. Artinya, Indonesia adalah Negara yang tidak maju secara material namun sukses besar dalam segi immatrerial. Ironisnya, Amerika Serikat yang menjadi Negara ketiga penganut atheist terbesar di dunia, tidak menjadi Negara yang bahagia. Amerika Serikat sebagai Negara maju namun tidak maju (bahagia).

Saya pikir, Negara yang maju namun tidak bahagia itu seperti berkeluarga namun tidak punya anak. Boleh jadi punya tanah yang luas, harta yang banyak, perusahaan berjejer dimana-mana, bermandikan emas, berhujankan perak, berkain sutra, berkalung berlian namun jika sebuah keluarga tidak mempunyai anak, pantaskah disebut “keluarga” ? apakah dengan semua kekayaan itu kebahagiaannya sempurna jika tanpa anak ? saya raya TIDAK!

Oke, sudah terlalu panjang. Sebelum mengambil kesimpulan, akan ada orang yang bertanya “mengapa yang diambil sebagai bukti bahwa Islam itu tidak mundur adalah Negara Indonesia ?”

Oke saya jawab karena Indonesia adalah Negara terbesar yang menganut ajaran Islam. Ini bukan berarti saya membela Indonesia, tapi karena melihat kuantitas Islam di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan Negara mayoritas Islam lainnya. Andaikata kuantitas Islam di Prancis lebih banyak dari Indonesia, saya akan pilih Prancis sebagai “sample”. Oleh karena itu, saya jadikan Islam di Indonesia menjadi representasi Islam di seluruh dunia.

Nah, Jadi kesimpulan yang saya ambil adalah Islam saat ini tidak mundur. adalah jika Islam mundur karena tidak terpenuhinya ciri-ciri kemajuan, itu bukan kemunduran. Karena, dalam segi immaterialnya, Islam maju! Oleh karena itu, jangan lagi menganggap Islam sebagai agama yang memotivasi untuk kemunduran, jusru Islam sebagai agama yang memotivasi penganutnya untuk memperoleh kemajuan immaterial. Sebab, tujuan akhir dari kemajuan material adalah kemajuan immaterial.

Dengan beragama Islam secara totalitas, untuk mendapatkan kemajuan secara immaterial bisa melalui jalan pintas tanpa harus melewati jalan kemajuan secara material. Bahkan adakalanya jika kemajuan secara immaterial dengan melakukan shadaqah, zakat, shalat malam, dzikir, bersyukur, maka kemajuan secara material pun akan menghampiri dengan sendirinya yang tentunya datang dari Allah SWT.

APAKAH KAMU INGIN KEMBALI MENYIMPULKAN ISLAM ITU MUNDUR ? KATAKAN TIDAK!!!

No comments