Selamat untuk Khalil dan Ahmad!
Ahmad |
Dua sahabat saya yang dulu pernah
jadi budak saya alhamdulilah sudah menyelesaikan sidang munaqasyah di FAI UMY: Khalil (Rahman Irama) dan Ahmad (Achmad AR Ajb). Mereka
berdua merupakan sosok yang cemerlang dan pantang menyerah. Dengan purnanya
skripsi mereka, lebih-lebih lolos dari kejaran maut dosen pembimbing dan
penguji yang terkenal sangat idealis, merupakan dua bukti mutlak kalau mental
mereka tidak pantas disamakan dengan kerupuk!
Lain daripada itu, keduanya tidak
tanggung-tanggung mengangkat dua pemikir raksasa
dalam dunia Islam. Ahmad membahas pemikiran Ibn Taimiyah, sementara Khalil
mengangat pemikiran al-Mawardi.
Ibn Taimiyah dan al-Mawardi
merupakan dua pemikir fikih siyasah yang dalam sepembacaan saya sangat
kontradiktif. Al-Mawardi, misalnya, begitu menekankan sentralitas peran
khalifah demi menegakkan kembali legitimasi Abbasiyah yang pada waktu itu mulai
melemah. Sementara itu, Ibn Taimiyah justru menolak konsep ahl al-hall wa
al-‘aqd, seperti yang dielaborasikan oleh al-Mawardi. Bagi Syaikh al-Islam yang
paling penting adalah tegaknya wilayah (otoritas politik).
Akan tetapi uniknya penelitian
yang dilakukan Ahmad dan Khalil sama sekali tidak terkait dengan politik,
melainkan pendidikan. Menarik sekali untuk membaca skripsi mereka, apakah dalam
persoalan pendidikan ada benang merah yang dapat ditemukan dari dua sarjana
besar dalam dunia Islam tersebut?
Hehehe selebihnya saya ucapkan
selamat kepada mantan budak saya! Heheheeeeee.
Khalil |
Post a Comment