Sudah Sehewan Itukah Manusia ?


Bangunan yang tak lagi kokoh, banjir darah memenuhi setiap sudut jalan, jeritan anak kecil menggema dalam kebisingan peluru, dan teriakan histeris perempuan tak berdosa yang diperkosa oleh militer.

Pastilah dibutuhkan mental yang super untuk dapat memotret korban kebrutalan militer Suriah di bawah pimpinan Bashar Assad. Sang fotografer haruslah orang yang kuat tahan banting melihat secara langsung bagaimana anak kecil kehilangan tangan, seorang ibu kehilangan kandungannya, dan seorang bapak menyaksikan keluarganya meninggal dengan cara yang amat keji. 

Empati dunia ada pada hasil jepretannya. Jika kurang temaram memotret para korban, maka krisis Aleppo tak lebih dari surat kabar biasa yang ditempatkan di lembaran kertas hitam-putih. Akan tetapi bila hasil potretannya mampu menghadirkan suasana dramatik-puitik, saya kira publik dunia akan segera menyalakan lilin di setiap sudut kota sebagai bentuk solidaritas atasnama kemanusiaan.

Namun untuk sekarang, entah harus bagaimana lagi fotografer memamerkan hasil potretannya kepada dunia agar empatik-simpatik terfokus kepada krisis kemanusiaan di Aleppo. Padahal segala bentuk kekejaman militer Suriah kepada anak kecil sampai ibu paruh baya telah tersuguhkan dengan berbagai suasana dramatis. 

Dunia tetap saja membisu, seolah-olah Aleppo hanyalah panggung rimba yang tak perlu dikhawatirkan karena memang mungkin anggapan mereka sejalan dengan seleksi alam. Dimana yang kuat adalah pemenang. Dan yang lemah layak dimangsa. Sudah sehewan itukah manusia sekarang ini ?

No comments