Kebenaran Evolusi di Akhir Tahun
Di pagi yang buta itu, saya mengajak seorang kawan untuk
pergi ke pernikahan Dosen di daerah Bantul, Yogyakarta. Motor butut keluaran
tahun 1999 telah siap ditunggangi oleh dua makhluk Tuhan. Perjalanan menuju lokasi
seperti biasa ramai-lancar yang didominasi oleh mahasiswa dan pelajar menengah.
Terlihat di sepanjang sudut perjalanan menuju lokasi, banyak pesan dan harapan
untuk menjadi lebih baik di tahun depan, 2016.
Ya, manusia memang seperti itu. Setiap ada sebuah momen,
entah itu ulang tahun atau akhir tahun, selalu mempunyai harapan agar menjadi
lebih baik dari yang sebelumnya. “Inilah kebenaran teori evolusi.” Kata teman
saya ketika memperhatikan quote yang berisi harapan di tahun depan. Saya
berpikir sejenak, apa hubungannya antara spanduk dan teori evolusi ? lagi pula
setahu saya, tidak ada hubungannya antara harapan dengan teori evolusi.
Rasa penasaran memuncak setelah pergi ke pesta pernikahan
usai. Kemudian saya membuka buku-buku tentang evolusi yang sudah dibeli namun
tak pernah dibaca. Semacam Selfish Gene karya
Richard Dawkins dan Teori Evolusi: Asal
dan Tujuan Manusia karya Franz Dahler. Karena saat itu saya berpikir, teori evolusi
nggak ada gunanya bagi basic akademik
saya. Namun, karena hasrat keingintahuan mencapai puncaknya, saya pun ‘memberanikan’
diri untuk membaca.
Penjelasan mengenai teori evolusi memang rumit. Perlu bahasa,
kalimat dan kata yang tepat sekaligus mudah dipahami agar dapat diterima di khalayak ramai
terutama di kalangan orang-orang ‘shaleh’. Namun yang paling celaka ketika
hendak mempelajari evolusi adalah nada sumbang. Seperti banyak orang yang
beranggapan bahwa menurut teori evolusi, manusia berasal dari monyet. Saya menduga,
orang semacam ini mempelajari evolusi lalu menyimpulkan dengan seenaknya hanya
dengan melihat gambar di bawah ini:
Evolusi Manusia |
Tanpa pernah membaca secara langsung mengenai teori evolusi
dari para ‘pakar’nya, maka kesimpulannya akan tetap bernada sumbang. Padahal menurut
para evolusionis, manusia bukan berasal dari monyet, hanya saja antara manusia dan
monyet mempunyai nenek moyang yang sama. Manusia dan monyet adalah satu
keluarga, para ilmuwan menyebutnya sebagai bangsa ‘Primata’. Artinya, semua hewan
yang ada di muka bumi ini, seperti sapi, kuda, kalajengking, paus, harimau adalah
‘sepupu jarak jauh’.
Jika manusia dan hewan lainnya adalah sepupu jarak jauh, maka
hakikat dari teori evolusi adalah berubah sesuai dengan waktu dan kondisi yang
dihadapi. Perubahan kita menjadi manusia bukan berarti manusia berasal dari
monyet. Sebab, monyet yang sekarang pun adalah hasil perubahan dari yang
sebelumnya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa klaim manusia berasal dari
monyet sangat tidak benar.
Karena itulah, evolusi merupakan perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup melalui seleksi alam. Bisa jadi, monyet yang sekarang sangat
mirip dengan nenek moyang manusia pada jutaan tahun yang lalu karena seleksi
alamnya tidak terlalu rumit sehingga tidak perlu berubah. Namun, karena
tuntutan perubahan dari alam sangat besar, maka ada sebagian ‘monyet’ harus
berubah karena tantangan kehidupan mengharuskannya untuk menyesuaikan diri
dengan waktu dan tempat.
Melalui Selfish Gene-nya,
Richard Dawkins menilai proses seleksi alam sebenarnya berasal dari rasa
makhluk hidup untuk mementingkan dirinya sendiri atau selfish agar tidak terombang-ambing oleh ‘seleksi’. Selain itu
menurut Dawkins, sifat mengorbankan dirinya sendiri atau altruism juga merupakan bagian dari asal muasal adanya seleksi
alam, seperti seekor lebah yang rela mati demi menyelamatkan sarangnya. Jadi,
adanya sifat selfish dan altruism sebenarnya untuk bertahan hidup
dan itu terjadi pada tingkat gen bukan organisme atau kelompok.
Karena proses selfish dan
altruism sebagai sumber dari seleksi
alam itu terjadi pada molekuler atau gen, maka menurut Dawkins, They are the replicators and we are their
survival machines. Dawkins menilai bahwa kita semua adalah alat dari gen
untuk terus bertahan hidup dan organisme merupakan “mesin survival”-nya gen. karena itulah menurutnya, Individuals are not stable things, they are fleeting. Manusia akan
terus berubah karena perubahan waktu dan kondisi mengharuskannya untuk berubah.
Setelah saya mendalami pernyataan teman saya tentang fenomena
harapan untuk menjadi individu yang lebih baik di akhir tahun, sebenarnya
adalah bagian dari proses evolusi. Dimana manusia dituntut untuk terus berubah
agar tidak terseret oleh seleksi alam. Dan siapa yang akan lolos pada seleksi
alam itu ? bukan yang terkuat tetapi yang paling bisa menyesuaikan dengan
kondisi yang dihadapi. Artinya dia bisa menempatkan dirinya pada posisi apa dia
harus selfishtic dan pada posisi
bagaimana dia harus altruistic.
Namun pada beberapa kasus sebenarnya altruism adalah bagian dari selfish.
Jadi, kita harus jaga perilaku altruistic
yang telah tertanam di gen kita, bahkan telah menjadi keunggulan khas manusia
dibandingkan berbagai spesies lain. Karena itulah, motivasi untuk berubah
menjadi lebih baik di setiap tahunnya sejujurnya adalah perintah dari gen untuk
menyesuaikan dengan realitas waktu, situasi dan kondisi.
Bagi orang yang berhasil berubah ke arah yang lebih baik,
maka dia telah sukses menyesuaikan dengan seleksi alam. Namun, bagi yang
terombang-ambing, stress, jomblo, bangkrut, drop
out dan lain-lain sebenarnya dia dikalahkan oleh seleksi alam. Dengam demikian,
yang bisa selamat dari seleksi alam bukan yang terkuat dan terganas tetapi yang
bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jadi, tanpa sadar sebenarnya setiap
tahun kita mengalami proses evolusi yang ditandai dengan perintah gen untuk berusaha
berubah menjadi lebih baik. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana bentuk dan cara berpikir manusia di 20 juta tahun mendatang.
Jadi, terjawab sudah keresahan saya mengenai “bukti teori
evolusi” pada spanduk yang berjejer rapi di jalanan. Dan ternyata bukti kebenaran
evolusi bukan hanya di jalanan, tapi juga dalam tweet-tweet di twitter dan gambar-gambar
yang ada di instagram yang isinya tentang harapan untuk menjadi lebih baik di
tahun yang akan datang. Well, selamat tahun baru 2016. Semoga menjadi tahun
yang lebih baik dari sebelumnya. Sekian dan terimakasih.
YA ALLAH NANGIS:"(
ReplyDelete